SEMANGAT PERSAUDARAAN TAREKAT HIDUP BAKTI DALAM KESATUAN DENGAN YESUS
DOI:
https://doi.org/10.53544/sapa.v7i1.351Keywords:
Kasih, Komunitas, persaudaraan, ReligiusAbstract
Fokus dari tulisan ini adalah merefleksikan persatuan dengan Kristus melalui semangat persaudaraan tarekat hidup bakti. Metodologi yang dilakukan adalah refleksi kritis atas dokumen Vita Concecrata dan menghubungkannya dengan ajaran Hukum Gereja mengenai Tarekat Hidup Bakti (Kan. 662-672). Dokumen Vita Concecrata dengan sangat rinci menjelaskan dinamika hidup membiara serta semangat yang menjiwai tarekat hidup bakti. Persekutuan merupakan hal yang sangat vital dalam hidup religius karena berakar dari dari semangat Kristus dan ajaran-ajaran tradisional Gereja. Semangat persaudaraan sangat berpengaruh bagi panggilan hidup religius. Temuan tulisan ini adalah semangat persaudaraan merupakan jalan penting dalam mencintai Kristus melalui tiga nasihati Injil. Dalam perjuangannya mencintai Kristus, religius membutuhkan yang lain dari rekan seperjalanan dalam semangat kebersamaan serta persaudaraan. Para religius diajak untuk membangun suatu persekutuan kasih, di mana tidak ada yang lebih mendominasi, hidup dalam persatuan, namun tetap teguh pada otonomi masing-masing. Religius diajak hidup dalam pembebasan sejati, yakni kembali merasakan kasih dan mewujudkan persekutuan sebagaimana diteladankan Trinitas dalam keabadian.