MENJADI SAKSI KERAJAAN ALLAH DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DAN ARUS DIGITALISASI
DOI:
https://doi.org/10.53544/sapa.v7i2.359Keywords:
digitalisasi, Kerajaan Allah, Pandemi Covid -19, SaksiAbstract
Artikel ini berfokus pada tema tentang menjadi saksi di tengah pandemi covid-19 dan arus digitalisasi. Masalah utama yang dibahas adalah bagaimana menjadi saksi di tengah situasi pandemi Covid-19 dan arus digitalisasi. Dengan menggunakan metode kepustakaan dan studi dokumen, penulis menemukan bahwa menjadi saksi kerajaan Allah berarti berpusat pada Yesus Kristus Putra Allah yang menjadi manusia dan menegakkan kebenaran dan keselamatan di dunia. Menjadi saksi berarti menjadi pengikut Kristus yang penuh iman, pengharapan dan cinta kasih. Di tengah tantangan menjadi saksi kerajaan Allah, umat kristiani perlu memahami bahwa semua derita dan tantangan yang dihadapi bukanlah berasal dari Allah tetapi dari manusia yang mengesampingkan penciptanya yaitu Allah; bahwa Allah tidak akan meninggalkan manusia, juga di tengah situasi penderitaan, seperti pandemi covid-19 saat ini. Penulis berkesimpulan bahwa hal yang dituntut dari saksi kerajaan Allah di tengah tantangan yang melanda semua segi kehidupan manusia adalah memiliki loyalitas, ketaatan dan konsistensi terhadap tugasnya sebagai saksi kerajaan Allah di dunia, dengan terus menegakkan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan kerajaan Allah.