REVISI PERJANJIAN LAMA TERJEMAHAN BARU
Keywords:
Teks Ibrani (BHS), Teks Yunani (LXX), PLTB1, RevisiAbstract
Revisi Kitab Suci Perjanjian Lama Terjemahan Baru (PLTB1) sudah hampir selesai dan sudah mulai disosialisasikan. Beragam reaksi muncul dari kalangan umat beriman kristiani. Kebanyakan menyambutnya dengan sikap positif, namun ada beberapa orang yang justru keberatan PLTB1 ini direvisi. Alasan utamanya ialah Sabda Tuhan jangan diubah-ubah. “Bukankah satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”, demikian antara lain argumen dasar mereka.
Tulisan ini menunjukkan apa sebetulnya yang dilakukan dalam karya merevisi terjemahan Alkitab dan mengapa karya itu perlu dilakukan. Perkembangan bahasa Indonesia, perkembangan penelitian teks Masoretik dan Septuaginta, serta perkembangan ilmu tafsir merupakan tiga alasan pokok mengapa perlu dibuat revisi PLTB1. Bahasa itu sangat dinamis, berkembang dari tahun ke tahun, sehingga apa yang dahulu wajar kini bisa dianggap janggal. Demikian pula term-term dalam Kitab Suci.
Dalam setiap revisi pasti ada perubahan, namun yang diubah bukanlah Sabda Tuhan melainkan pemahaman orang akan Sabda Tuhan. Revisi PLTB1 memuat perubahan kata-kata yang sudah tidak lazim lagi dalam bahasa Indonesia, ejaan, dan tanda baca, serta perubahan dalam penafsiran bahasa sumber aslinya (TM dan LXX). Dengan lebih mendalami bahasa sumber aslinya dan perkembangan ilmu tafsir dan bahasa Indonesia, team revisi menyajikan kembali makna atau pesan Tuhan yang tertulis dalam PLTB1 secara lebih tepat, jelas, dan wajar. Contoh-contoh revisi yang disajikan menegaskan bahwa revisi tidak mengubah Sabda Tuhan melainkan memperjelas maknanya. Oleh karena itu, revisi ini perlu disambut dengan sukacita bukan skeptis dan sinis, apalagi rasa takut.