EDITORIAL JURNAL SAPA VOL. 3 NO. 2
Abstract
Jurnal SAPA kali ini memasuki tahun yang ketiga dan berusaha untuk tampil semakin baik. Dalam edisi kali ini menyampaikan beberapa tulisan berdasarkan hasil penelitian dan analisa pustaka.
Artikel pertama tulisan dati Kasubdid Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama yang menguraikan tentang Penguatan Lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Penelitian Dosen PTAK. Melalui tulisan ini penulis ingin mendorong agar para dosen PTAK bersemangat untuk melakukan penelitian. Pemerintah melalui Ditjen Bimas Katolik berusaha memfasilitasi para dosen PTAK untuk mengadakan penelitian.
Artikel kedua memilih Discrepancy Model Evaluation dengan tujuan yang sangat umum, yakni bermaksud membandingkan antara konsep inklusi sebagai suatu model pendidikan yang ideal, dengan kenyataan yang telah dilakukan oleh para praktisi pendidikan inklusi, yang meng-enrole siswa berkebutuhan khusus ke dalam kelas reguler. Sebagai sebuah kajian, maka tulisan ini bersifat asumtif dan sangat terbuka untuk memperoleh berbagai masukan bahkan sanggahan, apabila dari sudut pandang yang tertentu dianggap tidak relevan atau tidak memiliki relevansi ilmiah.
Artikel ketiga merupakan hasil penelitian tentang Perilaku para calon ALMA puteri. Perilaku dapat terjadi jika ada impuls, persepsi, manipulasi dan konsumasi. Peneliti tertarik meneliti mengenai perubahan perilaku calon ALMA Puteri karena para calon yang berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki karakter berbeda-beda, mampu menjalani proses pembinaan dan sampai pada akhirnya perilaku mereka juga berubah sesuai dengan keputusan yang mereka ambil. Tujuan dari penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana proses perubahan perilaku calon ALMA Puteri.
Artikel keempat merupakan alisan hasil penelitian pelaksanaan umat Katolik dalam dialog. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan dialog kehidupan yang dilakukan oleh umat Katolik dengan umat Muslim. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk baik dari segi suku maupun agama.
Artikel kelima membahas tentang Katekese dan Pastoral. Kata pastoral dapat dirumuskan dalam beberapa pengertian, akan tetapi dapat diringkas dalam dua pengertian besar yaitu dalam arti umum, maksudnya yang pada umumnya dipahami secara luas dan arti khusus yang lebih direfleksikan dalam situasi dan perkembangan dewasa ini. Kata katekese pun dapat dikelompokkan dalam dua pengertian, yaitu tahap pengajaran dan tahap pendewasaan. Kalau satu kata saja memiliki dua makna, dan cukup membingungkan, apalagi kalau kedua kata itu digandengkan, seperti pastoral katekese, pastoral liturgi, pastoral rasul awam, ataupun sebaliknya.
Artikel keenam membahas tentang profesi guru. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Artikel ketujuh bicara tentang pelaksanaan Evangelisasi dalam kelompok kecil. Pembentukan kelompok kecil bukanlah hal baru. Tuhan Yesus telah memberikan teladan kepada Gereja yang diawali dengan panggilan dan perutusan-Nya kepada para murid-Nya. Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang kegiatan kelompok kecil evangelisasi.