EDITORIAL JURNAL SAPA VOL. 4 NO. 1

Authors

  • Tim Editor

Abstract

EDITORIAL

Jurnal SAPA kali ini memasuki tahun yang keempat dan berusaha untuk tampil semakin baik. Dalam edisi kali ini menyampaikan beberapa tulisan berdasarkan hasil penelitian dan analisa pustaka.

Tulisan pertama berbicara tentang “GOTONG ROYONG DAN INDONESIA” yang merupakan sesuatu yang khas dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bahkan oleh Presiden Repubik yang pertama “Gotong Royong” merupakan inti dari dasar Negara yaitu Pancasila. Penulis bermaksud untuk menunjukkan betapa relevannya “gotong royang” untuk semakin ditingkatkan lagi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia dewasa ini.

Artikel kedua menganalisa “PERJALANAN IMAN WANITA SAMARIA” dari Injil Yohanes 4:1-42. Wanita Samaria yang awalnya mengenal Yesus hanya sebatas sebagai orang Yahudi sampai akhirnya mengakui Yesus sebagai Juru selamat dunia. Perjalanan iman wanita Samaria ini tidak terlepas dari peran Yesus yang melalui dialog membimbing perjalanan imannya. Kisah perjalanan iman ini menunjukkan bahwa iman itu bukan sesuatu yang statis, melainkan dinamis. Di samping itu supaya iman berkembang dibutuhkan bimbingan.

Tulisan yang ketiga yang berjudul APAKAH KATEKESE KERYGMATIK BERLAWANAN DENGAN KATEKESE ANTROPO-LOGIS?” menganalisa apa itu katekese kerygmatik dan katekese antropologis. Sesudah menunjukkan kekhasan masing-masing, penulis mencoba menganalisa apakah kedua katekese tersebut berlawanan satu sama lain atau tidak. Kedua model/bentuk katekese ini, digunakan dalam formation iman umat. Kedua model ini menurut penilaian para uskup belum memadai perlu untuk menciptakan dan mengembangkan model katekese yang bermutu dan menanggapi harapan.

Artikel keempat merupakan hasil penelitian tentang “RELASI INTER SUBJEKTIF PEMBINA DAN ANAK ASUH DI WISMA PUTERA BHAKTI LUHUR MALANG. Penulis mencoba menguraikan tentang relasi inter subjektif antara pembina dan anak asuh di wisma Putera Bhakti Luhur Malang. Mengingat manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Relasi inter subjektif merupakan suatu relasi atau komunikasi yang bermakna dalam arti setiap individu mau membuka diri terhadap yang lain, memberi tempat dalam dirinya bagi yang lain, serta menjadi bagian dari dirinya. Romo Paul Janssen dalam hubungan dengan relasi inter subjektif pembina dengan anak asuh di wisma menerapkan pola asuh dalam kebersamaan dengan anak berkebutuhan khusus melalui hidup serumah, sekamar dan semeja makan dengan mereka, dinamis, sesuai kebutuhan.

Artikel kelima menganalisa tentang “GURU DALAM PENGAJARAN ABAD 21”. Tulisan ini bermaksud menguraikan bagaimana Guru mesti mengajar di abad 21 ini. Mengajar di kelas adalah pekerjaan utama seorang guru.  Mungkin untuk sebagian orang memandang bahwa perkerjaan ini adalah pekerjaan yang mudah dan ringan. Namun dalam kenyataan pekerjaan mengajar di kelas bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, melainkan pekerjaan yang sangat berat.  

Artikel keenam menganalisa tentang “PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM”. Pendidikan sebagai suatu sistem memiliki beberapa bagian yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, bila bagian yang satu tidak diperhatikan/lemah maka akan mempengaruhi keseluruhan dari sistem tersebut. Para pendidik perlu untuk memahami pendidikan sebagai suatu sistem sehingga dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya akan memperoleh hasil yang maksimal bila pendidik memperhatikan unsur-unsur atau bagian-bagian yang ada yang sangat mempengaruhi proses pendidikan (kegiatan belajar mengajar) yang akan dilakukannya.

Artikel ketujuh adalah hasil penelitian tentang “ASRAMA DAN PRESTASI AKADEMIK”.  Penelitian kuantitatif atas Pengaruh Kehidupan Asrama Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pelayanan Pastoral, STP-IPI Malang. penelitian ini mendeskripsikan pengaruh hidup berasrama terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dengannya, peneliti akan menggali data terkait pola hidup berasrama dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup mahasiswa di asrama yang turut memberikan pengaruh terhadap prestasi akademik.

Artikel kedelapan membahas tentang “MENYIKAPI PEBELAJAR MULTI-ENTRY”. Sebuah kerangka teoretik pembelajaran andragogi berbasis multiple intelligence. Artikel ini bermaksud menelaah persoalan kesenjangan kualitas pendidikan dan implikasinya pada perguruan tinggi dari sisi kerangka teori psikologi pendidikan dan memberi alternatif jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang dihadapi dosen dalam menghadapi pebelajar multi-entry.

Artikel kesembilan membahas tentang “KEGIATAN WEEKEND PASTORAL MAHASISWA DI LINGKUNGAN-LINGKUNGAN PAROKI ST. VINSENSIUS A PAULO MALANG. Artikel ini merupakan penelitian yang evaluatif terhadap program weekend yang dijalankan oleh mahasiswa- mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang terutama  Program Studi  Pelayanan Pastoral. Para mahasiswa ini mendapat kesempatan  untuk mengalami aktifitas  pastoral di lingkungan-lingkungan yang ada di Paroki Santo Vinsensius A Paulo Malang.

 

Downloads

Published

2019-05-31

Issue

Section

Editorial