Intervensi Gereja Katolik dalam Menyelesaikan Kasus Perselingkuhan: Studi Kontekstual di Manggarai

Authors

  • Febrian Mulyadi Angsemin Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, Indonesia
  • Robertus Mirsel Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53544/sapa.v9i2.657

Keywords:

Gereja Katolik, Harmoni sosial, Inkulturasi, Perselingkuhan

Abstract

Gereja Katolik berperan strategis dalam membentuk tatanan sosial dan moral masyarakat Manggarai, terutama dalam menyelesaikan konflik seperti kasus perselingkuhan yang mengancam stabilitas keluarga. Pendekatan inkulturasi, seperti penggunaan elemen adat Compang dalam ajaran Injil, memungkinkan harmonisasi nilai agama dan budaya lokal. Dalam penyelesaian perselingkuhan, Gereja berfungsi sebagai mediator, bekerja sama dengan tokoh adat untuk menyelesaikan konflik secara damai. Melalui homili, pendidikan keluarga, dan sakramen rekonsiliasi, Gereja mengajarkan nilai kesetiaan pernikahan. Selain itu, kelompok kategorial seperti Marriage Encounter memberikan pendampingan spiritual bagi pasangan bermasalah, memperkuat komitmen berdasarkan pandangan pernikahan sebagai sakramen. Meski demikian, resistensi terhadap inkulturasi menjadi tantangan, menuntut pendekatan yang lebih inklusif. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana teologi kontekstual Gereja berkontribusi pada resolusi konflik dan harmoni sosial di masyarakat Manggarai.

Downloads

Published

2024-11-30

Issue

Section

Artikel