INKULTURASI TATA PERAYAAN PERKAWINAN GEREJA KATOLIK TERHADAP KULTUR BATAK TOBA DALAM PENGGUNAAN BORAS SI PIR NI TONDI

Penulis

  • Ricky Fernando Sitio Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53544/jpp.v4i2.417

Kata Kunci:

batak toba, boras sipir ni tondi, inculturation, liturgy, marriage

Abstrak

Pertemuan tata cara perkawinan di Gereja Katolik dan salah satu unsur budaya Batak Toba dibutuhkan untuk memelihara iman umat beriman. Liturgi merupakan salah satu sarana untuk bermisi di tengah umat beriman. Di tengah keberagaman budaya yang ada di Indonesia, Gereja Katolik juga bertanggung jawab dalam memelihara kebudayaan lokal. Tata cara perkawinan Gereja Katolik membuka kesempatan bagi unsur-unsur kebudayaan lokal untuk diekspresikan dalam liturgi. Boras si pir ni tondi adalah salah unsur dari budaya Batak Toba yang cocok untuk dimasukkan dalam inkulturasi tata cara perkawinan Katolik. Dengan memasukkan boras si pir ni tondi sebagai wujud dari ekspresi dari budaya lokal ke dalam liturgi, Gereja menaruh harapan besar agar kebudayaan lokal tetap lestari, iman umat selalu terpelihara, dan umat bisa memiliki kerinduan untuk selalu menjumpai Allah.

Unduhan

Diterbitkan

2023-10-28

Cara Mengutip

Sitio, R. F. (2023). INKULTURASI TATA PERAYAAN PERKAWINAN GEREJA KATOLIK TERHADAP KULTUR BATAK TOBA DALAM PENGGUNAAN BORAS SI PIR NI TONDI. Jurnal Pelayanan Pastoral, 4(2), 69–78. https://doi.org/10.53544/jpp.v4i2.417