KISAH HAGAR DAN ISMAEL SEBAGAI “TEROWONGAN SILATURAHMI”: DASAR BIBLIS MELAWAN ANTI PERADABAN

Penulis

  • Servinus Haryanto Nahak IFTK Ledalero, Maumere, NTT, Indonesia

Kata Kunci:

abraham, genesis, hagar, interreligiousdialogue, silahturahmi tunnel

Abstrak

Artikel ini mendiskusikan kisah pengusiran Hagar dan Ismael menurut Kitab Kejadian. Profil negatif Hagar dan Ismael sebagaimana diwariskan dalam Perjanjian Baru (Bdk. Galatia 4:22-26) perlu diimbangi dengan model tafsiran yang lebih positif. Dengan metode kualitatif melalui penelitian dokumen penulis menggarisbawahi pendapat yang mengatakan bahwa Kitab Kejadian merupakan sebuah hasil kerja redaksional yang secara intensional mengupayakan jalan dialog antara suku-suku yang berbeda di Palestina. Untuk mendukung kerangka kerja di atas penulis menggunakan analisis naratif (narrative analysis) dan bukti-bukti dari kritik redaksi (redaction criticism). Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, sosok Hagar dan Ismael menurut Kitab Kejadian tidak melulu hitam-putih seperti apa yang digambarkan Paulus dalam Galatia. Kedua, kisah Hagar dan Ismael merupakan satu bentuk negosiasi atau konsensus bersama untuk mengupaykan dialog dan jalan damai sehingga dapat dijadikan landasan biblis bagi pembicaraan tentang dialog antaragama atau meminjam istilah pasca-kunjungan Paus Fransiskus: “terowongan silaturahmi”.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-30

Cara Mengutip

Nahak, S. H. (2024). KISAH HAGAR DAN ISMAEL SEBAGAI “TEROWONGAN SILATURAHMI”: DASAR BIBLIS MELAWAN ANTI PERADABAN. Jurnal Pelayanan Pastoral, 5(2), 136–148. Diambil dari https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/jpp/article/view/652