Gereja dan Situasi Ketidakadilan Berbasis Gender di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
DOI:
https://doi.org/10.53544/jpp.v6i1.656Kata Kunci:
Dialog; Gereja; Ketidakadilan; Gender; NTTAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk ketidakadilan berbasis gender di provinsi Nusa Tenggara Timur dan menerangkan sikap gereja dalam berhadapan dengan situasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan studi ini ditemukan bahwa ketidakadilan berbasis gender merupakan fakta sosial yang terjadi di hampir semua wilayah NTT. Faktor-faktor pemicu ketidakadilan berbasis gender tersebut adalah budaya patriarki yang terlalu dominan, kebijakan pemerintah yang kurang ramah terhadap perempuan dan anak-anak dan tafsiran agama yang keliru. Gereja Katolik harus betul-betul menyatakan keberpihakan kepada kaum perempuan dan merumuskan kebijakan-kebijakan pastoral yang ramah terhadap perempuan dan anak-anak. Keterbatasan utama studi ini adalah kurangnya data berdasarkan riset lapangan termutakhir. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar dibuat suatu kajian lapangan yang mendalam mengenai ketidakadilan berbasis gender di NTT.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pelayanan Pastoral

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Jurnal Pelayanan Pastoral (JPP) diterbitkan berdasarkan ketentuan Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk Berbagi: menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun; Adaptasi:mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.
Pengguna situs web ini berlisensi:
Lisensi *Creative Commons
Ciptaan* disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional