Gereja dan Situasi Ketidakadilan Berbasis Gender di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Penulis

  • Maria Cristina Dodalwa Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, Indonesia
  • Teofanne Nurinik Wea Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, Indonesia
  • Antonius Mbukut Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53544/jpp.v6i1.656

Kata Kunci:

Dialog; Gereja; Ketidakadilan; Gender; NTT

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk ketidakadilan berbasis gender di provinsi Nusa Tenggara Timur dan menerangkan sikap gereja dalam berhadapan dengan situasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan studi ini ditemukan bahwa ketidakadilan berbasis gender merupakan fakta sosial yang terjadi di hampir semua wilayah NTT. Faktor-faktor pemicu ketidakadilan berbasis gender tersebut adalah budaya patriarki yang terlalu dominan, kebijakan pemerintah yang kurang ramah terhadap perempuan dan anak-anak dan tafsiran agama yang keliru. Gereja Katolik harus betul-betul menyatakan keberpihakan kepada kaum perempuan dan merumuskan kebijakan-kebijakan pastoral yang ramah terhadap perempuan dan anak-anak. Keterbatasan utama studi ini adalah kurangnya data berdasarkan riset lapangan termutakhir. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar dibuat suatu kajian lapangan yang mendalam mengenai ketidakadilan berbasis gender di NTT.

Diterbitkan

2025-04-30

Cara Mengutip

Dodalwa, M. C., Wea, T. N., & Mbukut, A. (2025). Gereja dan Situasi Ketidakadilan Berbasis Gender di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jurnal Pelayanan Pastoral, 6(1), 52–61. https://doi.org/10.53544/jpp.v6i1.656